Rabu, 21 Maret 2018

KREATIVITAS

KREATIVITAS

21 Maret 2018



Alhamdulillah, memasuki tantangan level 9 di kelas Bunsay Bandung 1... Ada yang berbeda dari penyampaian materi kali ini, tidak ada sharing materi di awal, peserta para calon ibu profesional hanya diberikan slide, untuk kemudian didiskusikan bersama secara langsung bareng fasilitator yang makin hari makin kece aja tiap cawu.

Dari slide yang diterima, kalimat yang ngena banget buat saya. "Setiap anak terlahir Kreatif". Kalau kata Pablo Picasso “All children are born Artists”. Mereka tidak mengenal kata "Gak Mungkin". Anak-anak tidak pernah takut salah. Kita lah orang tua yang sering kali menjudge "ini salah dan itu benar", kita pula lah yang akhirnya mengikis kreativitas alami anak. Astaghfirullah.....😭.

Rasa ingin tahu anak sangat besar.
Kadang orang dewasa capek, bosan menjawab pertanyaan anak yang berulang, atau kita dibuat kaget dengan pertanyaan dan jawaban mereka yang amazing diluar dugaan.

Ternyata kita lah orangtua yang sering mematikan kreativitas anak dengan dalih "Mengarahkan bakat anak". Atau mengatasnamakan "Bahaya" kita pun langsung memutus begitu saja kreativitas anak, padahal sebenarnya masih bisa ditemani dan diarahkan sedikit demi sedikit bahwa hal baru yang mereka lakukan berpotensi bahaya atau melukai. *ntms

Orang tualah yang harus berubah. Jadilah orangtua yang belajar kreatif agar bisa mendampingi kreativitas anak dengan penuh cinta. Lalu bagaimana caranya menjadi IBU KREATIF?

*Ubah fokus, geser sudut pandang kita.*
Dalam mendidik anak, kita perlu memiliki berbagai sudut pandang kreatif ketika melihat aksi anak-anak. Pengalaman, sudut pandang, persepsi, cara kerja otak, semua tidak selalu sama.
Sama halnya dengan mendampingi anak, kita tidak bisa menyamakan sudut pandang anak dengan sudut pandang kita.

*Don’t assume*
Asumsi kita kadang berbeda jauh dengan asumsi anak-anak, maka jangan buru-buru membuat pernyataan, banyak-banyaklah membuat pertanyaan agar anak-anak bisa menyampaikan ide secara clear dan tugas kita hanya mengklarifikasi saja (clarify). Maka, jangan terlalu cepat berasumsi, karena asumsi dapat membunuh kreativitas. Mengklarifikasinya dengen bertanya dan mendengar, tanpa perlu menghakimi.

*Outside the box thinking*
Buka kotak pemikiran kita, jangan batasi anak2 sebatas pemikiran dan pengalaman kita saja. Biarkan dia berpikir berbeda dari hal-hal yg pernah kita alami. Kita tidak bisa memaksakan anak untuk berfikir, bertindak, dan merasa seperti kita.

Proses kreativitas itu ada 3:
*Evolusi, Sintesis, Revolusi*

Evolusi
Ide baru dibangkitkan dari ide sebelumnya

Sintesis
Dua atau tiga ide yang ada digabungkan jadi 1 ide baru lagi.

Revolusi
Benar-benar membuat perubahan baru dengan pola yang belum pernah ada sebelumnya.

Cobalah berlatih menggabungkan 2 benda yang berbeda menjadi 1 benda. Atau membayangkan 2 benda menjadi bentuk yang baru. Yang terpenting dalam belajar kreatif adalah BERANI. Jangan berpikir yang umum saja, tapi lihatlah dari sudut pandang berbeda

Apa sih yang menghambat kita menjadi Kreatif?
1. Komentar orang lain
2. Rutinitas, kebiasaan dari kecil yang dibatasi
3. Malas
4. Mau nya yang instan, ga mau repot, kurang sabar
5. Gak siap klo dikomentarin jelek/aneh dll
6. Belum bisa mengelola diri dengan baik
7. Masih terlalu peduli sama penilaian orang
8. Emosi/kejernihan pikiran
9. Takut salah

Bagaimana jika kita tidak kreatif? Hidup flat, datar, gitu-gitu aja, bosan, tidak ada perubahan. Jadi, menjadi kreatif itu penting, penting banget malah. Buat bikin hidup jadi lebih Hidup. Kreatif bikin urusan lebih mudah biasanya. Bikin anak mau makan perlu kreatif, bikin anak mau mandi perlu kreatif. Ngatur uang belanja perlu kreatif. Gak kreatif, Gak survive.

Yang penting dan harus selalu dijaga adalah kewarasan dan jangan lupa bahagia. Kalau tidak bahagia, biar niat nya kuat juga tetap akan mandek. Jadi ibu emang harus bahagia. Waras atau sehat jiwa dan raga. Pikiran yang tenang, ikhlas, juga syukur. Kalau tidak waras ujung-ujungnya stress, marah-marah, sedih, dan dijamin gak bisa kreatif. Gak bisa kreatif = gak bisa produktif.

Kesimpulan akhir, bahwa setiap manusia terlahir kreatif. Yakinlah bahwa anak-anak kita terlahir ISTIMEWA.

So....Siap untuk jadi Ibu Kreatif? InsyaAllah SIAP

📒 Sumber bacaan :

Diskusi Kuliah Bunda Sayang, Belajar Kreativitas, Kelas Bandung 1, Institut Ibu Profesional, 2018

Aditya, Kreshna. Menumbuhkan Kreativitas anak Sejak Dini, Slide Presentation

#KelasBundaSayang
#ResumeKreativitas
#InstitutIbuProfesional
#ThinkCreative

Tidak ada komentar:

Posting Komentar